27.10.08

archive for march 2006

back
Tuesday, March 28th, 2006
kembali disini..kembali penat, kosong dan sedikit hampa.
perasaan ini selalu hadir disaat-saat yang selalu pasti, saat aku jauh dari Nya.
rutinitas itu terlaksana, tapi tanpa jiwa.
aku mengerti, sangat mengerti, hanya Dia sumber cahaya dan ketenangan.
tapi entah mengapa, ego dan logika ku yang dangkal, terkadang menangkalnya.

kalo ditanya apa aku bahagia, aku jawab bahagia, dg jujur ga terpaksa.
semua yang ada sekarang sudah cukup membuatku bahagia.
aku ga kekurangan apa pun….kecuali satu, tetep aja hampa..

kekuatan hanya bisa diperoleh dalam doa dan keyakinan yang menyertainya..
itu aku tau..
tapi aku bukan orang hebat yang bisa menjiwai semua doa dengan seketika
aku selalu belajar, dan wajar jika menemui kegagalan..
setiap kata adalah doa, tanpa diawali dg ucapa : saya berdoa, atau, saya mohon
namun doa terpancar dalam setiap kata, pikiran dan prasangka..

aku ingin kembali…
kembali memiliki prasangka yang baik,
kembali memiliki pikiran yang baik,
kembali bertutur kata yang baik….
so, hampa itu akan segera pergi…
Insya Allah

---------------------------------------------------------------------------------

renungan (dari seorang teman)
Thursday, March 16th, 2006

Seringkali aku berkata,
ketika orang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Nya,
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,

tetapi,
mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa dia menitipkan padaku ?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ?

Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini ?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?

Mengapa hatiku justru terasa berat,
ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?

Ketika semua itu diminta kembali,
kusebut itu sebagai musibah,
kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja,
untuk melukiskan bahwa itu derita.

Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku, aku ingin lebih banyak
harta, ingin lebih banyak mobil, lebih banyak rumah, lebih banyak
popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan

Seolah……..
semua "derita" adalah hukuman bagiku.

Seolah…..
keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika.

aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap
menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang,
dan bukan Kekasih…

Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku"
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku.

Gusti……,
padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…..

Ketika langit dan bumi bersatu,
bencana dan keberuntungan tidak ada bedanya.

No comments: