26.2.08

kenapa yaa

aku bingung mo ngomong apa hari ini. tiba2 banyak kejadian yang kelakon di hari ini. semalem sih kaya de javu gitu, kaya ada slideshow di kepalaku, believe it or not. setelah tak hubung2kan, setiap aku akan mengalami sesuatu, seringnya aku ngalamin hal kaya gitu. mungkin itu yang namanya firasat. entah....

semakin kuat aku punya mau, semakin banyak aku terhalang. itu yang kurasakan. aku disadarkan untuk melewati banyak pelajaran, ujian dan semacamnya. berbelok, berliku, menanjak, turun lalu datar dan akhirnya berhasil. melelahkan. tapi setelahnya baru terasa menyenangkan.

ingin kutulis sebagian dari pencapaian hidupku :
1981 ----> lahir
1981 til 1999 -----> hidup di situbondo
1999 til 2004 -----> di jogja, kuliah, lulus, kuliah lagi
2005 ----> kerja, nikah
2006 ----> hamil
2007 ----> punya d'icha, beli rumah
2008 ----> pengennya bisa kumpul ayah.....

seharusnya aku lebih banyak bersyukur atas apapun yang kudapat dan kulewatin. klo orang bilang, itu sudah sangat baik dan sangat banyak. aku terpaku pada satu titik keinginan yang belum kesampaian, kumpul ayah. dan aku berkutat di situ aja. dan aku menyadari itu menyita sebagian besar nikmat yang udah diberikanNya. toh, harusnya syukur ini tetap kupelihara. keinginan itu pasti akan terkabul, PASTI. tentang waktu, kapan, dimana dan lewat cara apa, Allah yang akan menjawab dengan segala kuasaNya. aku hanya harus terus berusaha dan berdoa.

hari ini, aku menghadapi tembok lagi. hari ini aku dikasi tau Yulia bahwa aku harus ke dinkes kota bareng PSA bikin pernyataan dan semacamnya yang mbulet itu, hanya utk dapet selembar surat ijin apotek. what a bullshit!! ok deh, aku jalanin.

2 tahun lalu, meli dapet apotek dengan metode sama, pergantian apoteker penanggung jawab, ga rumit tuh. enak2 aja dia. diurusin sama apoteker lama-nya. beres deh. ya setidaknya ini yang kumau kan, dapet apotek baru cepet, biar cepet dapet duit tambahan. dan ini terkabul. so, kenapa harus nggersulo??!!

kemaren aku berhasil menamatkan Edensor. setelah sehari sebelumnya menamatkan Sang Pemimpi. dan .....GREAT BOOKS!! narasi perjalanan hidup yang dikemas dengan apik, dan bikin nikmat membacanya. semoga suatu saat aku bisa wujudkan mimpi itu.

22.2.08

zoo trip







pas ayah dateng februari awal kemaren, kita bertiga pergi ke zoo, naek motor. di jalan, d'icha bobo. nyampe di sana bangun dan she's very exciting!!! senennngggg banget ngeliat d'icha seneng. tapinya dia minta naek gajah...emoh ah!! aku takut gitu soalnya. tapi ayah komen gini : "ga usah naek gajah, d'. kan tiap hari udah maen sama gajah" dudulss!!! he he he..jadinya cuma naek kuda aja. itu pun aku tereak2 takut, eh d'ichanya malah ketawa2 girang. he he he. eh, pas jalan pulang, d'icha bobo lage. kata ayah , "d'icha "

last book

pufff...hari-hari yang melelahkan. mulai dari rumah, kantor, kantor notaris, apotek baru, kantor lagi, balik rumah lagi. Alhamdulillah, dah kelas satu per satu.

di rumah klo malem sekarang kerjaanku full, he he he..
abis maen sama d'icha, trus sekitar jam 7 - 8 d'icha bobo, sholat isya, trus nonton smallville di trans 7. ato nonton dvd smallville yang ayah bawain kemaren. sampe jam 9.30, trus bobo bareng d'icha. what a wonderful night!!

tapi masalahnya, jadi ga pernah baca buku lagi. padahal di rumah, numpuk beberapa buku yang belom sempet kebaca.

finally, that day comes. saat senggang di kantor, ga senggang seh sebenernya, disenggang-sengganging gitu, pas kebeneran temen bawa sang pemimpi-nya andrea hirata--which is bukunya di rumah ada di tumpukan tabloid nakita dan baru kebaca sampe halaman 30 padahal belinya dah lama banget--. jadi deh baca, terhanyut, terharu n finish. great book!!

udah 2 bukunya dah kubaca, laskar pelangi dan sang pemimpi. yg lagi nunggu dibaca adalah edensor. d'icha juga seneng baca buku --baca di sini berarti mbolah-mbalik buku-- sebelum dia tidur. she enjoys it much almost every night.

talk bout d'icha makes me feel blue. i miss her every second.

a touchy story

i get this nice story from my hubbie, it's so touchy, make me feel like i nees a refresh my brain bout love and marriage.

MAMPUKAH KITA MENCINTAI TANPA SYARAT - - -

sebuah perenungan (BASED ON TRUE STORY)

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam,pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, pak suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan pak suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil. Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata " Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak....... ..bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu", dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya "sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian".

Pak suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka." Anak2ku ......... Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah..... .tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian.. sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini. kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit."

Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno, merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu suyatno.. dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..

Sampailah akhirnya pak suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah pak Suyatno bercerita.



"Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian ) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2.. Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama..dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"